Jurnalistik Dasar

Penulisan dan unsur berita
Berita merupakan karya jurnalistik. Yang paling membedekan karya jurnalistik dengan karya sastra ilmiyah adalah fakta,dimana dalam dua karya terakhir lainya fakta itu bisa ada atau tidak.
Jurnalistik dalah kegiatan mencari,merangkai,mengolah dan menyampaikan fakta2 atau peristiwa2 kepada publik. Media dalam kegiatan jurnalistik adalah media massa: cetak,elektronik, dan digital. Produk jurnalistik adalah berita.
Berbeda dengan karya sastra atau karya ilmiyah, berita adalah rangkaian2an fakta2 yang merupakan potret dari suatu peristiwa yaang dilihat,didengar,dan diketahui oleh penulisnya, yaitu jurnalis. Laporn dapat diperoleh dengan melihatnya secara langsung atau dapat informasi dari narasumber,seperti saksi mata atau petugas yang menangani peristiwa tersebut.
Apa itu berita???
Kamus besar bahasa Indonesia mengartikan kata berita dengan cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Dalam pengertian jurnalistiknya,berita dipahami,laporan seorang wartawan mengenai fakta2/peristiwa. Untik membedakan antara berita dalam paham jurnalistik dan berita dalam pengertian sebagai”sekedar” pengumuman atau gosip, maka beritamenegaskan dengan unsur,sifat,nilai dan media yang digunakan (menjelaskan dibelakang).
Obyek berita seluruhnya mengabarkan/menginformasikan tentang fakta. Dalam hal ini fakta yang dimaksud adalah :
1.      Peristiwa: yaitu suatu kejadian yang baru terjadi dan hanya sekali terjadi.
2.      Kasus: yaitu kejadian atau fakta yang ditimbulkan oleh suatu peristiwa, misalnya kasusu pelanggaran HAM yang terjadi setelah peristiwa penembakan TNI terhadap penduduk suko dipasuruan karena sengket tanah.
3.      Fenomena: yaitu kejadian yang pengaruhnya melebihi batas teritorial tertentu, dan ruang2 identitas lainya, yang terjadi secara berulang2. Misanya fenomena seks bebas dilingkungan kampus.

UNSUR BERITA
Diketahui bahwa berita merupakan rekontruksi fakta oleh wartawan, maka diperlukan perangkat untuk merekontruksi fakta tersebut. Pada umumnya manusia membutuhkan jawaban atas rasa yang tahunya dalam enam hal :
1.      What (peristiwa apa yang hendak diberikan)
2.      Who (siapa yang terlibat dalam peristiwa yang diberikan)
3.      Where (dimankah peristiwa terjadi)
4.      When (waktu peristiwa itu terjadi)
5.      Why (penyebab terjadinya peristiwa) dan
6.      How (bagaimana peristiwa itu terjadi)
Belakangan jurnalistime memasukkan so what? (peristiwa lain yang dapat ditimbulkan oleh sebuah peristiwa yang sedang terjadi misalnya,tentang “ apa yang akan terjadi dengan Indonesia paska meninggalnya soeharto) sebagai unsur berita. Wartawan menggunakan pertanyaan ini pada berita-berita” berat”(indepht reporting news/infestigatif news).


SIFAT BERITA
·         Mengarahkan (directive): karena berita ini dapat mempengaruhi khalayak ramai baik disengaja maupun tidak maka berita itu bersifat mengarahkan.
·         Membangkitkan perasaan (effective): melalui  berita ini dibangkitkan perasaan publik.
·         Memberi informasi (informative) berita harus bersifat memberi informasi tentang keadaan yang terjadi,sehingga memberi gambaran jelas dan menjadi pengetahuan publik.

KAEDAH-KAEDAH BERITA
·         Akurasi (accuracy): kebenaran dan ketepatan data yang diberikan.
·         Keseimbangan (balace): keseimbangan ini dilakukan ketika sebuah peristiwa berkaitan dengan dua belah pihaj. Maka untuk menyeimbangankan pelaporanya,wartwan harus sama sama menggali data dari dua belah pihak terkait secara seimbangan. Begitu juga dalam penulisan berita.
MACAM MACAM PENULISAN BERITA
Ada beberapa bentuk dan cara penulisan berita. Dalam hal ini, berita jurnalistik dapat digolongkan menjadi:
1.      Berita langsung (straight news/hard/spot news)
2.      Berita ringan (soft news)
3.      Berita kisah (feature)
4.      Laporan mendalam (Depth News)

A.              Berita langsung (straight news)
            Berita langsung digunakan untuk menyampaikan peristiwa yang dapat diketahui secara langsung. Kejadian yang sudah lama terjadi tidak bernilai untuk berita langsung. Aktualitas bukan hanya   menyangkut waktu tetapi juga sesuatu yang baru diketahui atau diketemukan. Misalnya: cara baru,penemuan baru,dll.
B.Berita ringan
           Berita ringan tidak mengutamakan unsur penting yang hendak diberikan tetapi sesuatu yang menarik,mungkin lucu,ataupun yang sudah lama terjadi tapi ternyata masih menarik untuk diperbincangkan. Berita ini biasanya ditemukan sebagai kejadian yang manusiawi dari kejadian penting. Kejadian penting ditulis dalam berita langsung,sedang berita yg menariik ditulis dalam berita ringan. Berita ringan sangat cocok untuk majalah karena tidak terkait aktualitas. Berita ringan langsung menyentuh emosi pembaca misalnya keterharuan,kegembiraan,kasihan,kegeraman,kelucuan,kamarahan dll.

C.Berita kisah (feature)
Berita kisah adalah: tulisan tentang kejadian yang dapat menyentuh perasaan atau menambah pengetahuan pembaca lewat penjelasan rinci,lengkap,serta mendalam. Jadi nilainya pada unsur manusiawi dan dapat menambah pengetahuan pembaca. Untuk feature wartawan harus memperbanyak fakta dan data dilapangan. Keterbatasab fakta akan mempersulit wartawan untuk melakuakn penulisan secara dalam dan luas. Keterbatasan fakta akan membuat hasil tulisan kering dan tidak berbobot. Feature bisanya dlm hal profil atau sosok yang bersifat human interest. Profil feature menceritakan perjalanan hidup seseorang,bisa pula hanya menggambarkan sepak terjang orang tersebut dalam suatu kegiatan dan pada kurun waktu tertentu. Profil feature tidak hanya cerita sukses saja,tapi
juga cerita kegagalan seseorang. Tujuanya agar pembaca dapat bercermin lewat kehidupan orang lain.
D.    LAPORAN MENDALAM (DEPTH NEWS)

Berita yg ditulis secara lengkap dan detail. Hal ini bukan hanyamengacu pada pendalaman dalam bentuk penyajiannya. Liputan yang dibuat juga harus lebih fokus serta narasumbernya bener-bener memiliki relevansi yang kuat untuk mendukung topik yang diangkat. Berita yang tersaji juga bukan melalui pada persoaalan utama. Namun juga perlu ada anlisa yg tajam dan memberi warna bahawa laporan yg tersaji bernar2 berimbang dan todak mengandung justifikasi.
Cara menyusun berita
Dalah benar bahawa pengarang belum tentu wartawan, tetapi wartawan adalah pengarang. Wartawan yang sehari-harinya terlibat dalam mewartakan kejadian atau fakta, kadang-kadang diminta menulis’karangan khas’ atau feature,atau artikel atau tulisan lain. Ada resep sederhana untuk menyusun berita. YAITU berdasarkan pada rumus 5-W-1-H
            Sebelum berita disusun,waratwan haruslah menilai lebih dulu, bagian mana yang pantas diangkat,ditonjolkan manjadi ‘lead’(teras cerita). Teras berita biasanya menepati alinea pertama,haruslah merupakan cerminan pokok-pokok terpenting berita itu.
           Teras berita terdiri lebih dari satu kalimattapi sebaiknya jangan melebihi tiga kalimat
Jangan ada satu kalimat yang mengandung lebih dari 20 kata. Pendeknya, pakailah kalimat ringkas. Lead padat.

SRUKTUR BERITA YANG LAZIM DIPERGUNAKAN”PIRAMIDA TERBALIK”
1.      LEAD/teras berita: menonjolkan hal yang pokok dalam teras berita (what).
Menonjolkan tokoh atau perilaku dari peristiwa (who). Lebih menonjolkan sisi waktu (when). Menonjolkan sisi termpat (where).dll
2.      BODY/badan berita: mendukung teras berita dengan berita menarik yg lebih detail.
3.      KAKI/ekor berita: pendukung berita menarik yang tertuang dalam batang berita, yang biasanya sebagai pelengkap berita dan kadang kurang  perlu hingga memudahkan redaktur memotongnya juga beritanya terlalu panjang.

MEMBUAT TERAS BERITA
Mudah ditangkap dan mudah dimengerti, sekaligus mudah dibaca dan gampang diucapkan (pembaca).
1.      Menjauhkan diri dari kata-kata mubazir. Jangan bertele2.
2.      Jangan mendomplengkan seluruh unsur 6W (ada WooW) +IH sekaligus. Melainkan diperbolehkan menulis lebih dari satu unsur,asal runtut.
3.      Lugas. Bahasa jurnalistik mampu menyampaikan pengertian atau makna informasi secara langsung dengan menghindari bahasa yang berbunga-bunga.
4.      Menggunakan pilihan kata hidup, tumbuh dan berkembang.

LEAD BERITA
Harus disesuaikan dengan nilai naluri manusia/interprestasi (pembaca) yang ingin segera tahu: sekuruh apa yang terjadi, maka sebaiknya menonjolkan unsur apa (what). Unsur apa (what) ini diberikan dalam kalimat singkat,yang bisa diintisarikan segala kejadian lengkap”LEAD” boleh saja dimulai dari: dimana,siapa,kapan. Atau boleh dimulai dari pertanyaan-seseorang,berupa kalimat mengandung pertanyaan.


HINDARI KATA MUBAZIR
Menulis beritan yang hidup dan bergaya adalah suatu persyaratan yang ditunutut dari wartawan karena dlama menulis berita hindarilah kata-kata yang bubazir diantaranya:
1.      Kata-kata yang berlebihan (pleonasme)
2.      Kata-kata yang jika dibuang tidak merusak daya/kelancaran komunikasi.
3.      Kat sia-sia yang jika tidak dipakai justru membuat kalimat lebih hidup,ringkas jelas,enak,padat,berbobot.
HINDARI BERITA (NEWS VALUE)
Ada sepuluh nilai berita yang biasanya dipakai dalam kerja jurnalistik. Seorang wartawan akan melihat suatu kejadian/peristiwa dengan kacamata news value. Sebab, layak atau tidakanya suatu kejadian untuk dijadikan  berita  tergantung pada nilai berita yang terkandung. 10 macan nilai berita tersebut adalah:
1.      Baru (actuality) : ukuranya adalah waktu: semakin dekat suatu peristiwa dengan pemuatan akan semakin bernilai. Ukuranya adalah luasnya pembicraan mengenai peristiwa atau masalah
2.      Kedekatan (proximity): peristiwa yg memiliki kedekatan dengan kehidupan khalayak pembaca,baik secra geografisnmaupun psikis.
3.      Unik: peristiwa langka,janggal,lucu,dan aneh.
4.      Kontroversial: peristiwa (bisa pula berarti pernyataan tokoh) yg keluar dari pengetahuan dan memahaman orang banyak (khoriqotul adat)
5.      Dampak (impact) peristiwa yg mempunya dampak langsung terhadap kehidupan khalayak umum,berpengaruh sangat luas mengagetkan banyak orang,membuat publik terhenyak.
6.      Ketegangan: (suspense): sesuatu yg membuat orang ingin tahu dari suatu peristiwa biasanya, nilai berita ini dipakai ketika sebuah peristiwa terjadi dalam waktu yg agak lama yg memerlukan suatu prediksi ending. Misalnya pada peristiwa sakitnya soeharto (alm)
 Sejak soeharto dibawa kerumah sakit. Para jurnalis atau wartawa menarik kesimpuln masyarakat membaca bahwa mereka menanti2 berita tentang apa yang akan terjadi diakhir peristiwa sakitnya mantan presiden tersebut : meninggal,diadili atau bebas.
7.      Bencana (emergency) peristiwa alam yang tidak dikehendaki manusia karena mengancam terhadap hidup mereka. Karena begitu perhatianterhadap alam ini, sehingga memiliki nilai berita karena selalu diketahui oleh khalayak masyarakat.
8.      Konflik (conflict) : peristiwa yg terjadi akibat persinggungan perbedaan yg timbul antara individu/kelompok/ negara,yg berpengaru terhadap kehidupan masyarakat.
9.      Kemashuran (prominensi) nilai berita yg menekankan pada prulalitas seseorang (figur publik), kelopmpok/gol(ormas nu,misl) atau tempat2 wisat misl borobudur.
10.  Ekslusif tidak ada media lain yg mengekspos. Bisa jadi beritanya sama,tapi ada enggel lain.yang tidak memiliki media lain
11.  Inovasi:
Temuan-tmuan baru yg pernah diungkap oleh media lain, baik berupa sisitm maupun teknologi.

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement