Konflik sampang ternyata terjadi karena banyak faktor. Selain dikarenakan perbedaan idiologi dan juga pihak-pihak fundamentalis yang berusaha menindas kaum minoritas, hal tersebut juga disebabkan masalah-masalah sepele.
Misalnya saja “perebutan wanita yang mengakibatkan praktek adudomba dilakukan hingga menimbulkan konflik yang turun temurun”tutur salah satu peserta diskusi pada malam itu. Aksi kekerasan memang tidak seharusnya terjadi namun mengapa justru makin sering muncul. Misalnya konflik disampang yang telah terjadi beberapa minggu yang lalu, itu menunjukkan masih ada pihak-pihak yang mudah terprovokasi, namun juga ada indikasi-indikai sebab politik. Mulai dari isu masalah teologi sampai kepada pertiakaian kecil hingga membesar. Pada saat ini banyak sekali cara-cara yang licik untuk merusak nama baik partai lain ataupun golongan lain sehingga sering terjadi keos secara idiologi maupun fisik. Kemudian media, media ternyata juga perlu untuk dikritisi misalnya saja kasus yang terlalu dibesar-besarkan dan juga berita bohong yang diberitakan setelah melakukan transaksional.PEMERINTAH TIDAK TANGGAP
Menurut beberapa informasi dari temen-temen Ham (hak asasi manusia), mereka pernah melakukan penelitian observasi langsung kelokasi konflik, ternyata kondisi belum aman, masih ada pihak-pihak propokasi yang masih ada. Kemudian teman-teman ham langsung melaporkan hal tersebut kepada mimprov dan kapolda jatim, namun walaupun berulang kali mereka at membiarkan dan tidak mau peduli. Hal tersebut justru berbanding terbalik dengan ungkapan kyai Fu’ad (cucu kyai kholil bangkalan madura) “disini sebenarnya tidak ada apa-apa mas, aman aman saja kog, ada kaum sunny dan juga syah semua hidup rukun dan tidak pernah ada masalalah apapun mereka hidup secara kolektif dan rukun”tutur beliau beberapa pekan yang lalu. Hal tersebut menunjukan konflik bukan dikarenakan syah dan suni, melainkan masalah keluarga yang menyulut orang-orang di daerah tersebut.memang konflik di sampang itu bukan suatu masalah yang harus di besar_besarkan melainkan harus di cari jalan keluarnya ini merupakan tugas para pemerintah di negeri ini untuk menyatukan kedua belah pihak yang sedang konflik,dari segi adat kebiasaan memang ciri khas orang madura terkesan agak kasar serta cuaca yang panas,sehingga memicu kemarahan warga yang mudah sekali terpancing kemarahanya,konflik ini tidak akan cepat terselesaikan jika pemerintah tidak tanggap,
Doc./sabtu.08-09-2012
4 Komentar
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHAI tmn-tmn LPM ayooo nulis karya...
BalasHapusHay...sy Mhsswa smster V C...
BalasHapussalam semangat sll bwt kalian...
Siapa aja tuch yg ikut Diskusi,,,
BalasHapusgambarnya buram.........