Pemuatan Pupuk Dekomposer



PEMBUATAN PROBIOTIK DEKOMPOSER DAN PUPUK CAIR

Bahan pokok alternatif Probiotik (bakteri pengompos) :

1. Rumen, kotoran ternak ruminansia (sapi atau kambing) yang
masih berada dalam kantung usus besar
2. Kayu-kayu lapuk alami (biasa terdapat di hutan atau kebun)
3. Pangkal batang pisang (diutamakan yang sudah berbuah dan
atau batangnya sudah mulai membusuk)
4. Probiotik yang sudah jadi (EM4, Stardek, Biodek, Biosub,
Prodek, Promi, dll)

Alternatif bahan-bahan utama untuk memperbanyak
probiotik dan membuat pupuk cair :
1. Urin ternak (sapi, kambing, kelinci)
2. Kotoran ternak padat dan air
3. Air cucian beras

Bahan makanan dan perangsang perkembangan mikroba :
1. Tetes tebu atau batang tebu (+1-2%)
2. Gula (+1-2%)
3. Air kelapa (gula dan auxin)
4. Terasi (1-2%)
5. Ragi tape (1-2 bungkus)
6. Susu
7. Bekatul

Bahan-bahan pemerkaya atau pelengkap probiotik dan
pupuk cair :

1. Tanaman berkadar hara tinggi (daun tanaman polong-polongan, jerami, daun sirsat, daun maringgo/ dodok semoyo,
daun sirsat, daun salam, daun babandotan/ berokan, batang
pisang, rontokan sabut kelapa, dll)
2. Jamur (jamur kayu, jamur bromo, dll)
3. Rempah-rempah (dalam jumlah tidak berlebihan +5-10%)
Peralatan pembuatan dan perbanyakan probiotik :
1.  Drum plastik atau jerigen besar
2.  Plastik penutup drum yang relatif tebal
3.  Selang pengontrol tekanan udara
4.  Kayu pengaduk drum
5.  Saringan
6.  Jerigen kecil atau botol plastik

Proses pembuatan atau perbanyakan probiotik :

1.  Siapkan bahan-bahan dan peralatan secara lengkap
2.  Apabila menggunakan bahan-bahan alami, gunakan bahan
sekitar 30% dari total volume pembuatan (drum penampung)
3.  Apabila menggunakan larutan bakteri yang sudah jadi,
gunakan 5-10% dari total volume pembuatan (drum
penampung)
Contoh proses pembuatan larutan probiotik atau pupuk cair
kapasitas +100 liter (drum plastik biru) :
1.  Masukkan bahan bakteri untuk pembuatan/ perbanyakan
probiotik (bakteri) :
-  Rumen ternak sapi, atau bonggol pisang (sudah dicacah-cacah lembut), atau kayu lapuk alami +30 kg, atau
-  Larutan bakteri yang sudah jadi +1-2 liter (bisa
dimasukkan diawal atau ditengah-tengah)
2.  Tambahkan air atau larutan lain (urine ternak, atau air kelapa,
atau air cucian beras/ leri) sampai dengan volume yang
diinginkan. Volume total larutan disarankan sekitar 80% dari
volume drum penampung yang dipergunakan
3.  Aduk secara merata agar bahan dan larutan tercampur secara
merata
4.  Siapkan dan campur bahan-bahan makanan & perangsang
bakteri (tetes, larutan gula, terasi, susu) menjadi satu dengan
sedikit tambahan larutan
5.  Masukkan campuran bahan-bahan makan & perangsang
bakteri ke dalam drum yang telah berisi larutan bahan
pembuatan probiotik. Kemudian aduk sampai rata.
6.  Tambahkan (bila perlu) bahan-bahan pelengkap lain seperti
bekatul, tepung jamur, bahan-bahan tanaman (sebaiknya
dicacah-cacah lembut), empon-empon, dll. Kemudian aduk
secara merata.
7.  Tutuplah drum penampung (dengan tutupnya atau plastik
tebal atau kedua-duanya) dengan rapat, dan apabila perlu
perkuat dengan klem ring besi.
8.  Untuk menghindari terjadinya ledakan karena tingginya
tekanan udara, sebaiknya dipasang selang kecil (diameter 0,5-1 cm) sebagai alat kontrol tekanan udara, dimana ujung
selangnya dimasukkan ke dalam botol atau gelas plastik berisi
air. Sehingga udara akan keluar apabila tekanan di dalam
drum sudah sangat tinggi.
9.  Biarkan larutan probiotik tersimpan dalam drum penampung
minimal selama 20 hari (lebih lama lebih baik)
10. Untuk memaksimalkan proses fermentasi dan
perkembangbiakan mikroba, sebaiknya dilakukan pengadukan
larutan 5-10 hari sekali.
11. Setelah sekitar 1 bulan larutan sudah siap dimanfaatkan, baik
sebagai probiotik untuk proses dekomposisi pupuk organik,
atau dimanfaatkan langsung sebagai pupuk cair (konsentrasi
1/40).
12. Larutan hasil proses perkembangbiakan bakteri, biasanya
semakin pekat konsentrasinya, kandungan bakterinya juga
cenderung lebih banyak.

SELAMAT MENCOBA !!!
Ingat : Bahan, ukuran, jumlah dan waktu bisa disesuaikan dengan
kondisi setempat

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement