Berita

CETAK KADER YANG SOLID, PMII BLITAR GELAR OUTBOUND DI PANTAI PASIR PUTIH

Outbound adalah aktivitas yang terkenal menjadi salah satu kegiatan paling menarik di semua kalangan, terutama kalangan muda. Termasuk PMII Blitar menggelar acara tersebut di Pantai Pasir putih di Kecamatan Panggungrejo, Blitar Selatan 28/02/2015. Peserta Kegiatan tersebut meliputi seluruh kader Komisariat dan Pengurus Cabang PMII Blitar. Turut hadir juga sebagian dari IKAPMII (ikatan alumni PMII) Blitar.


Dimulai ketika sore hari pada hari Sabtu 15.00 Wib dan berakhir hari Minggu siang. Minggu pagi para peserta dan beberapa alumni sempat berkesempatan membantu nelayan mendorong perahunya ke bibir laut hingga perahu berhasil landas. “Matur suwun mas"(terima kasih mas Red) Tutur salah satu nelayan saat itu.  Untuk menuju lokasi butuh kesabaran pasalnya memakan waktu sekitar 2 jam dari arah kota Blitar. Bebatuan cukup terjal serta bukit-bukt kecil nan asri mendominasi pemandangan mata selama perjalanan menuju kesana. Menurut Anwar sebagai ketua panitia, Kegiatan tersebut bertujuan mencetak kader yang Solid dan militan mengingat PMII merupakan organisasi Exstra Mahasiswa terbesar di Indonesia serta menjadi organisasi Islam yang memperjuangkan nilai-nilai maka wajib memilik kader yang solid.

Ahmad Khoirudin selaku ketua umum PC PMII Blitar mengungkapkan “Sebagai kader PMII dan juga kader Nahdatul Ulama di tataran mahasiswa begitu banyak tantangan – tantangan baik di internal maupun eksternal. Kita harus merapatkan barisan harus menjadi kader yang inovatif, kreatif, mampu bersaing  serta mampu menciptakan kegiatan-kegiatan yang menarik serta memiliki output yang jelas.
Hal senada juga disampaikan instruktur outbound sekaligus alumni PMII Blitar (IKAPMII) saat diwawancarai crew matablitar.com  "begitu banyak manfaat dari berorganisasi maka manfaatkanlah sebaik mungkin kesempatan ketika sedang berproses. Harus bisa belajar disiplin serta bisa memahami sebab persoalan-persoalan yang timbul di organisasi" tuturnya.

"Termasuk kegiatan outbound yang baru saja dilakukan, itu semua kami bedah satu persatu apa makna dari permainan tersebut. Bukan persoalan bisa berubah atau tidak, tapi persoalannya mau atau tidak. Semua kami ajak berfikir, merefleksi diri, ternyata semua menjadi tahu apa saja hambatan-hambatan yang ada di organisasi. Kesulitan, rasa empati serta disilipin menjadi keyword" imbuhnya. (Udi)

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement