Pendapat Mahasiswa STIT Al-Muslihuun tentang BEM
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIT
Al-Muslihuun untuk periode 2018/2019 tahun ini masih sangat awal dalam masa
tugasnya. Tercatat pelantikan BEM 2018/2019 pada akhir bulan November 2018
silam, jadi belum genap tiga bulan untuk bisa dirasa kinerjanya.
Selama waktu
belum genap tiga bulan ini, terdapat banyak suara mahasiswa yang mengkritik
kinerja BEM yang dianggapnya kurang memuaskan. Namun sangat disayangkan
pendapat-pendapat tersebut sebagian besar tidak disalurkan dengan komunikasi
yang baik, hanya kritik-kritik yang dilontarkan tanpa kejelasan. Oleh sebab itu, tim Litbang Laun per tanggal 4 Februari
2019 menyebar link googleform ke grub-grub Whatsapp mahasiswa guna menampung
kritik atau pendapat dari mahasiswa mengenai kinerja BEM 2018/2019.
|
|
Beberapa pendapat
lain kurang lebih terwakili dengan apa yang dipaparkan di atas.
Presiden BEM
Ahmad Sholahudin berpendapat mengenai bagaimana “kembalikan kinerja BEM seperti dulu.” Menurutnya, pendapat ini
kurang mendasar.
“BEM yang dulu itu bagaimana? Kurang jelas
apa yang dimaksud kinerja BEM seperti dulu itu.” Tuturnya.
Tentang
Kartu Tnnda Mahasiswa (KTM), Shola memberi klarifikasi saat ditemui crewlaun. Menurutnya, KTM sedang proses
pengerjaan dari beberapa pihak. “untuk
KTM semester 4 yang belum jadi, itu sebenarnya tanggung jawab dari BEM tahun
lalu (2017/2018).” Lebih lanjut lagi ia menjelaskan. “KTM untuk semester 4 rencana dijadikan multifungsi, selain kartu
identitas juga akan dijadikan ATM Bank Jatim. BEM tahun lalu sudah menyetorkan
data mahasiswa dan uang pembayaran. Ditargetkan sebenarnya bulan November dari
Bank Jatim sudah jadi, namun belum ada konfirmasi lebih lanjut sampai sekarang.
Kami akan tegas menagih jika belum kunjung dicetak.” Pungkasnya.
Untuk semester
2 menurut penjelasannya, KTM tidak di jadikan multifungsi seperti KTM milik
semester 4. Namun KTM semester 2 tak kunjung jadi disebabkan terkendala belum
turunnya Nimko. “kami sudah melakukan
foto KTM, juga data diri mahasiswa sudah kami miliki, hanya saja Nimko dari
Jawa Timur belum kunjung turun. Alhasil sampai sekarang KTM semester 2 belum
bisa dicetak.” Tuturnya.
Pendapat
lain tentang BEM adalah mengenai ruang BEM yang digunakan untuk tidur, bermain
wifi dan game online. Menurut Shola, hal ini baik. “Ruang BEM harus selalu ada orang, tidak masalah jika digunakan untuk
tidur, atau aktifitas lain. Karena jika ada tamu yang datang langsung bisa
disambut oleh mahasiswa yang ada di BEM. Jadi BEM bisa menerima kunjungan 24
jam.” Jelasnya.
Penulis: Ahmad
Murtafian Naja
0 Komentar