Festival Keadilan Bentuk Aksi Menjaga Alam Dari Ancaman Tambang Emas

Foto: Diskusi Publik Festival Keadilan Trenggalek

lpmlaun -- Aliansi Rakyat Trenggalek (ART) menggelar diskusi publik bertajuk Festival Keadilan upaya menjaga alam Trenggalek dari ancaman tambang emas terbesar di pulau jawa, berlokasi di Gedung Bhawarasa Trenggalek, pada Jum'at (15/9/2023).

Pengambilan tajuk Festival Keadilan merupakan ekspresi penolakan oleh masyarakat Trenggalek atas izin eksploitasi tambang emas yang pada tahun 2013 sudah ditolak, namun pemerintah kembali mengeluarkan izin pada tahun 2019 kemarin.

Berdasar pada izin eksploitasi yang diberikan kepada PT Sumber Mineral Nusantara (SMN), disinyalir menjadi tambang emas terbesar di Pulau Jawa yang mencaplok 9 dari 14 kecamatan di Kabupaten Trenggalek, meliputi Kecamatan Kampak, Watulimo, Dongko, Suruh, Gandusari, Karangan, Tugu, Pule hingga Munjungan.

Ketua GP Ansor Trenggalek, mengungkapkan penolakan tambang emas merupakan bentuk representatif pemuda dalam menjaga alam trenggalek yang juga dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.


Foto: Sambutan Ketua GP Ansor Trenggalek bersama beberapa pemateri
"Menjaga alam bukan hanya tugas satu atau dua orang atau sebagian organisasi saja, melainkan seluruh masyarakat bangsa wajib menjaga kelestarian lingkungan." Ucap orang yang akrab disapa Gus Zaki tersebut.

Festival keadilan terselenggara karena upaya besar dalam menjaga kelestarian lingkungan dari ancaman perusakan alam akibat tambang emas Trenggalek. Yang pada kesempatan tersebut turut mengundang; Bupati Trenggalek, Direktur Eksekutif Lokataru, Founder Social Movement Institute, Peneliti Antropologi Lingkungan, Ketua Kontras dan Ketua GP Ansor Trenggalek.

Rizki Munandar, salah satu audien diskusi publik mengapresiasi kegiatan semalam. Dengan kegiatan tersebut, aspirasi masyarakat mampu disampaikan pada pihak pemerintah sekaligus bersama dengan ahlinya.

"Luar biasa, Aliansi Rakyat Trenggalek (ART) sukses menyelenggarakan diskusi publik dalam menemukan solusi dari permasalahan yang terjadi di Trenggalek seperti halnya tambang emas. Dengan menghadirkan pihak pemerintahan yang dihadiri oleh Bupati Trenggalek sendiri dan beberapa pakar dalam bidang tersebut." Ungkap Rizki.

Ujung dari diskusi publik tersebut, diharapkan masyarakat turut memberi dukungan dan menguatkan solidaritas dalam menjaga alam dari ancaman tambang emas serta melawan penindasan dan ketidak adilan yang terjadi.

Reporter: Muhammad Riski Fadila

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement