STIT AL-MUSLIHUUN GELAR WISUDA PROGRAM STRATA 1 DI KAMPUNG COKLAT
LPM Laun_Sabtu, 23 November 2024, menjadi hari yang penuh makna bagi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Muslihuun Tlogo Blitar. Bertempat di Wisata Edukasi Kampung Coklat, Kademangan, Blitar, kampus ini menyelenggarakan prosesi wisuda sarjana Strata 1 yang dihadiri dengan khidmat oleh para wisudawan, keluarga, dan para pendidik. Peristiwa ini tidak sekadar menjadi simbol kelulusan, tetapi juga refleksi dari perjuangan panjang yang dibangun dengan kerja keras, pengorbanan, dan doa yang tak pernah terputus.
Sebanyak 81 mahasiswa dari berbagai program studi resmi diwisuda pada hari yang sakral ini. Mereka berasal dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), dan program Madrasah Diniyah (Madin). Setiap mahasiswa yang diwisuda membawa cerita tentang pengorbanan, pencarian makna, dan perjuangan dalam membangun jati diri sebagai insan akademis yang berorientasi pada kemanfaatan.
Tiga mahasiswa terbaik dari masing-masing program studi diumumkan sebagai representasi keberhasilan akademik yang membanggakan:
1. Indah Rahayu, S.Pd. dari Program Studi PAI, dengan IPK 3,63.
2. M. Riski Fadila, S.Pd. dari Program Studi PBA, dengan IPK 3,67.
3. Hidayatul Mufidah, S.Pd. dari Program Studi PGMI, dengan IPK 3,55.
Prestasi mereka bukan sekadar angka dalam transkrip, melainkan bukti nyata dari integritas, ketekunan, dan visi untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Dr. Habib Bawafi M.Hi, Pimpinan STIT Al-Muslihuun Blitar dalam sambutannya, mengucapkan selamat kepada para wisudawan STIT Al-Muslihuun Blitar.
"Selamat atas wisuda sarjana strata 1 bagi para wisudawan dan wisudawati yang telah menempuh proses pembelajaran akademik STIT Al-Muslihuun. Selamat atas kesuksesan yang merupakan awal daripada langkah yang harus dilakukan untuk terjun ke masyarakat. Selamat, semoga sukses selalu menyertai wisudawan dan wisudawati semuanya." Imbuh Ketua STIT Al-Muslihuun Tlogo Blitar.
PESAN UNTUK GENERASI BERIKUTNYA
Dalam momen yang sangat bermakna ini, ketiga mahasiswa terbaik menyampaikan pesan mendalam yang mencerminkan perjalanan intelektual dan spiritual mereka.
1. Indah Rahayu, S.Pd. (PAI)
- Pesan:
"Hidup adalah perjalanan tanpa henti untuk bertumbuh, dan ilmu adalah cahaya yang membimbing langkah kita. Jangan pernah lelah mengejar cita-cita, meskipun langkah terasa berat. Carilah lingkungan yang menumbuhkan nilai-nilai positif, karena keberhasilan tidak pernah dibangun sendirian. Dan yang terpenting, jangan pernah lupakan restu orang tua serta para guru, karena di sanalah keberkahan ilmu berakar."
- Harapan:
"Semoga STIT Al-Muslihuun terus menjadi kiblat ilmu yang tidak hanya mencerdaskan pikiran, tetapi juga memperhalus jiwa. Kampus ini harus terus bertransformasi menjadi tempat yang melahirkan generasi berakhlak mulia yang siap menghadapi tantangan zaman."
2. M. Riski Fadila, S.Pd. (PBA)
- Pesan:
"Ilmu tidak akan datang kepada mereka yang malas mencari. Jadilah insan yang selalu haus akan pengetahuan, meskipun banyak rintangan menghadang. Pandanglah hidup dari sudut yang berbeda, karena dari keragaman perspektif itu lahir kebijaksanaan baru. Dan selalu ingat, perjuangan tanpa visi hanya akan menjadi perjalanan tanpa arah."
- Harapan:
"Semoga STIT Al-Muslihuun tetap konsisten sebagai mercusuar ilmu, menghasilkan lulusan yang tidak hanya berkompeten, tetapi juga berkontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa."
3. Hidayatul Mufidah, S.Pd. (PGMI)
- Pesan:
"Semangat belajar harus menjadi api yang tak pernah padam dalam hidup kita. Jangan takut menghadapi tantangan atau mencoba hal-hal baru, karena dari keberanian itu kita menemukan potensi terbesar dalam diri kita."
- Harapan:
"Semoga STIT Al-Muslihuun terus meningkatkan kualitas akademik dan moral, melahirkan insan-insan pembaru yang mampu membawa perubahan untuk umat dan bangsa."
Dalam momen yang penuh hikmah, salah satu mahasiswa berprestasi dari Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), M. Riski Fadila, S.Pd., menyampaikan sebuah renungan mendalam yang menyentuh esensi ilmu. Ia berkata:
"Ilmu adalah perjalanan yang penuh tantangan, dan hanya mereka yang berani mencari akan menemukannya. Tidak ada kebijaksanaan yang lahir dari keengganan, dan tidak ada kesuksesan yang lahir tanpa perjuangan."
Ilmu bukan sekadar akumulasi informasi, melainkan sebuah proses panjang yang menguji tekad, kesabaran, dan keberanian seseorang. Menuntut ilmu adalah tindakan sakral yang melibatkan hati, pikiran, dan jiwa. Dalam prosesnya, manusia dituntut untuk berjuang melawan kemalasan, mengatasi kebingungan, dan melewati rintangan yang datang dari luar maupun dalam dirinya sendiri.
M. Riski Fadila mengingatkan bahwa rasa ingin tahu adalah pintu menuju pengetahuan. Namun, keingintahuan itu harus dirawat dengan ketekunan. Baginya, ilmu tidak datang kepada mereka yang hanya menunggu, tetapi kepada mereka yang terus mencari meski harus menempuh jalan yang sulit dan berliku. Dalam setiap kegagalan, ia percaya ada pelajaran yang terselip dalam fenomena itu tadi. Dalam setiap keberhasilan, ia melihatnya sebagai tanggung jawab untuk terus berbagi dan memberikan manfaat.
Sebagai seorang lulusan yang berjuang di bidang bahasa, ia memahami bahwa ilmu bukan sekadar alat untuk memenuhi kebutuhan duniawi, tetapi juga jembatan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Dalam setiap kata yang dipelajari, ada doa; dalam setiap makna yang digali, ada kebesaran Tuhan yang terungkap. Maka dari itu, ia mengajak generasi penerus untuk memandang ilmu bukan sekadar sebagai tujuan, tetapi sebagai sarana untuk mengabdi, memperbaiki diri, dan membangun peradaban.
Wisuda ini bukan sekadar perayaan kelulusan, melainkan tonggak awal perjalanan baru. Para wisudawan kini menjadi duta ilmu yang harus mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. STIT Al-Muslihuun, dengan visi dan misinya yang berlandaskan nilai-nilai keislaman, terus berkomitmen untuk menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya mencetak sarjana, tetapi juga membangun manusia yang berkarakter unggul.
Semoga setiap langkah yang lahir dari kampus ini menjadi cahaya bagi masa depan, membawa keberkahan bagi umat, dan menjadi bukti nyata bahwa pendidikan adalah jalan menuju kemuliaan.
Reporter: Nurlia/Halimah/Rizki Mun
Editor: Silmi/Nilna
0 Komentar